Ibu saya sangat senang dengan kain-kain tradisional, disimpan dengan bungkus yang rapi meski bertahun tapi masih seperti baru saja selesai di pintal oleh penenun timor, desa terara sasak atau desa di pedalaman sumbawa dan Bima...
Saya senang sekali menemani ibu setiap kali beliau membuka lemari "harta karun"-nya, melipat-lipat dan menunjukkan pada saya sambil berkata : " ini ibu simpan buatmu dan adikmu"...
Setelah saya besar dan mempunyai seorang putri, saya mulai mengerti rasa itu, kain-kain memikat buatan tangan dengan sepenuh hati, kini bukan lagi tentang sebuah kegemaran atau naluri perempuan yang senang dengan keindahan, tetapi ini semua tentang sebuah kisah yang ingin diceritakan kelak ketika anak-anaknya sudah dewasa...
berikut beberapa foto kain tenun simpanan ibu, tak banyak -karena harganya yang tak murah bagi kami :)- tapi sangat berharga di hati :), enjoy...
|
Tenun Songket Bali |
|
Tenun Songket Lombok |
|
Tenun Songket Lombok |
|
Tenun Songket Sumbawa |
|
Tenun Songket Sumbawa |
|
Tenun Songket Bima |
|
Tenun Songket Sumbawa |
|
Tenun Songket Sumbawa |
|
Tenun Timor Leste |
|
Tenun Timor Leste
| |
2 comments:
salam kenal, saya senang travelling dan senang untuk mampir ke tempat penjualan kain, apalagi cara membuatnya, meskipun terkadang hanya melihat karena harganya yang mahal, ternyata ibu saya juga punya koleksi kain2 seluruh indonesia, salah satunya kain dari sumbawa :)
Salam kenal juga, nuansa biru... , klu boleh tahu namanya siapa ya mba? :)mba beruntung sudah berkunjung ke banyak tempat di Indonesia :), semoga tercapai impiannya untuk mendaki semeru ya :)
Yups bener, kain-kain tradisional Indonesia yang asli handmade harganya memang selangit, sesuai dengan effort saat membuatnya :), meski dengan melihat2 tak pernah membuat kita puas ya mba.. #sambil usap-usap dompet :D
Kain dari Sumbawa memang jarang di expose, ibu-ibu kita beruntung ya bisa bertemu langsung dengan perajinnya, karena memang tempatnya jauh juga klu ke Desa perajinnya.
Post a Comment